ARTIKEL ILMIAH POPULER
Judul
Manajemen “Cerdas” Ekstrakurikuler
Pramuka
Disusun Oleh :
Kartono, S.Pd, M.Pd
NIP. 19710627 199903 1 007
SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMAT 1
UPTD DIKBUD KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2017
Ekstrakurikuler merupakan salah satu
perangkat operasional (supplement dan complements) dalam kurikulum sekolah.
Banyak ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan oleh sekolah,
baik wajib atau pilihan. Dalam Kurikulum 2013 pemerintah telah menetapkan
pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah mulai jenjang sekolah dasar
(SD/MI) sampai sekolah menengah atas (SMA/SMK). Artinya, harus diikuti oleh
semua peserta didik terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang
tidak memungkinkan dapat mengikutinya.
Tujuan dari Gerakan Pramuka adalah membentuk setiap angggota pramuka agar
memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa
patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta
melestarikan lingkungan hidup. Tujuan dari Gerakan Pramuka sejalan
dengan fokus pendidikan karakter yang menjadi program utama Kementerian
Pendidikan Nasional.
Dalam UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, disebutkan Gerakan
Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang mempersiapkan anggotanya untuk
mempunyai karakter bangsa sesuai dengan dasa darma dan tri satya.
Saat ini,
penyelenggaraan ekstrakurikuler pramuka di sekolah terkesan hanya formalitas
dan asal berjalan. Kesan
tersebut tampak dari carut marutnya pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka antara
lain, tidak ada program dan target yang jelas, latihan jika akan ada lomba
saja, pembina bukan ahli, kegiatan asal berjalan, dan pendanaan yang minim.
Penyelenggaraan ekstrakurikuler Pramuka sering mengalami stagnan. Kegiatan
tidak terkoordinir dengan baik, jadwal latihan tidak berjalan secara kontinu
hanya ketika akan ada jambore ranting,, pembina banyak di datangkan dari
instruktur muda (penegak yang belum mempunyai sertifikat KMD), dan tidak adanya
rencana anggaran kegiatan secara implisit pada program ini. Sementara setiap
tahun Pramuka menjadi prioritas utama Program kegiatan kwartir ranting setempat
Kondisi demikian amat
mengkawatirkan, padahal anak-anak sekolah dasar mempunyai potensi yang sangat
besar. Sumber daya manusianya berkualitas hampir semua guru mempunyai kualifikasi
akademik S1. Ada yang mempunyai serfikat mahir KMD dan KML sebagai Pembina Pramuka baik penggalang
dan siaga. Peran serta masyarakat dan komite sekolah menjadi daya dukung yang
handal dalam penggalian dana. Lokasi sekolah yang sangat luas representatif
untuk tempat latihan. Hari Jum’at sore anak-anak libur sekolah madrasah ini
sebenarnya memberi peluang bagus untuk kegiatan latihan. Anak-anak sangat
antusias dan responsive pada kegiatan Pramuka.
Konsep Manajemen Esktra
Kurikuler Pramuka
Sebagai ektrakurikuler wajib di
sekolah, kegiatan pramuka harus mengarah ke pencapaian tujuan kepramukaan.
Tujuan tersebut tentu hanya dapat dicapai jika pelaksanaan pelatihan pramuka
dikelola dengan baik dan tidak hanya asal berjalan. Manajemen ekstrakurikuler
ini perlu melibatkan berbagai pihak. Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu
proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud
yang nyata.
Oleh
sebab itu perbaikan manajemen ekstrakurikuler pramuka di sekolah penulis yakni mendesak
dan krusial dibenahi. Penulis memiliki gagasan pengelolaan
ekstrakurikuler pramuka dengan manajemen “cerdas” (cermat, efektif, rasional,
didaktis, atraktif, dan sukses). Konsep ini mengacu pada
pendapat George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Cermat dalam Perencanaan (Planing)
Menyelenggarakan
ekstrakurikuler pramuka harus cermat dalam perencanaan. Perencanaan merupakan
langkah penting yang harus dilakukan sekolah sebelum menyelenggarakan
ekstrakurikuler pramuka. Hal yang perlu direncanakan dengan matang antara lain
program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas. Wujud dari
perencanaan yang matang adalah tersusunnya program dan jadwal latihan, anggaran
biaya yang jelas, dan surat keputusan pembagian tugas pelatih ekstrakurikuler.
Untuk
menghasilkan perencanaan yang bagus, perlu diawali dengan brain strorming
(curah pendapat) yang diikuti seluruh personil sekolah dan pihak yang terkait,
yaitu kepala sekolah, guru, perwakilan siswa sebagai calon anggota, pembina gugus, pelatih, kwartir ranting atau cabang gerakan
pramuka sebagai calon pelatih, dan perwakilan komite sekolah. Dengan adanya
curah pendapat tersebut dapat tersusun program ideal yang sesuai dengan kondisi
sekolah .
Menurut penulis jadwal latihan sangat tepat dilaksananakan setiap Jun’at
Sore karena madrasah libur, semua guru dilibatkan menjadi pembina dan ada
koordinator pembina, siswa dikelompokkan sesuai dengan tingkatannya untuk kelas
5 dan 6 masuk di regu penggalang dan kelas 1 sampai 4 masuk di barung siaga.
Anggaran dalokasikan untuk kegiatan latihan, honor pembinaan, kelengkapan
sarana dan prasarana, serta untuk kegiatan besar tahunan seperti Jambore dan
Pesta Siaga. Anggaran dialokasikan dari dana BOS dan sebagaian dari Sumbangan
Sukarela orang tua murid, kalangan alumnus, pengusaha, dan tokoh masyarakat
setempat.
Dengan kecermatan perencanaan maka tidak akan terjadi melaksanakan latihan
tanpa jadwal dan hanya menjelang lomba, menunjuk pelatih asal-asalan, kegiatan
yang tidak terencana dan kesulitan pembiayaan.
Efektif dalam Kegiatan
(Actuating)
Kegiatan eksrakurikuler pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan
efektif. Oleh karena itu pengelolaan pelatihan dan pembelajaran berpedoman pada
Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Materi juga
mengacu pada kegiatan skup besar seperti Jambore dan Pesta Siaga. Strategi yang
digunakan dalam kegiatan latihan menantang, menarik, dan menumbuhkan minat
siswa untuk giat berlatih. Dengan demikian dapat membawa hasil bagi siswa, guru
pelatih, sekolah, dan masyarakat.
Hasil yang diperoleh siswa adalah diperolehnya
pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Semua hasil yang diperoleh tersebut
dapat digunakan siswa sebagai bekal menghadapi masa depan dan mengatasi kendala
kehidupan. Mereka menjadi anak yang
disiplin, tanggung jawab, gigih berusaha, sehingga sukses belajar. Siswa
mendapat nilai tambah jika memiliki kejuaraan dari lomba pramuka, yang dapat
digunakan untuk bekal melanjutkan pendidikan.
Bagi sekolah, ekstrakurikuler
pramuka yang berhasil dapat meningkatkan akreditasi sekolah, guru pelatih
memiliki bukti fisik sebagai pelatih pramuka dan dapat diperhitangkan untuk
penilaian angka kredit, dan hasil bagi masyarakat adalah orang tua merasa
mendapat pelayanan prima dari sekolah.
Rasional dalam Pelaksanaan
(Actuating)
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan
berdasar pikiran dan pertimbangan yang logis,
yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Visi kegiatan ekstrakurikuler
pramuka hendaknya: (1) mengacu kepada landasan filosofis bangsa yaitu
Pancasila dan UUD 1945 dan landasan lain bersifat baku
dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia (2) mengacu
visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan: “Terwujudnya
Insan Kamil”, (3) memiliki indikator pengembangan prestasi , (4) berkepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia (5)
mengikuti perkembangan era global dan IPTEK, (6) dilandasi oleh
keimanan dan ketaqwaan, (7) sesuai konteks daerah, sekolah, visi yayasan, dan menggambarkan harapan masa datang.
Sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler adalah
menggambarkan usaha untuk mwncapai visi. Misi mengacu
kepada indikator, bersifat operasional dan dapat
diukur. Contoh rumusan misi: Mewujudkan kegiatan
ekstrakurikuler pramuka yang inovatif, Mewujudkan
pembiayaan ekstrakurikuler pramuka yang memadai, wajar dan adil.
Dengan
memiliki visi dan misi yang disusun secara rasional maka kegiatan pramuka dapat
memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dukumen rasional tersebut selanjutnya
perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah, karena ekatrakurikuler adalah bagian
integral dari proses pendidikan.
Didaktis dalam Pelatihan
(Actuating)
Hal ini dimaksudkan bahwa ekstrakurikuler pramuka
mengandung proses pembelajaran. Pembelajaran pramuka penggalang mengarah ke 10 pilar dasa dharma, yaitu (1) Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3)
Patriot yang sopan dan kesatria, (4) patuh dan suka bermusyawarah, (5) rela
menolong dan tabah, (6) Rajin,terampil dan gembira, (7) Hemat,cermat dan
bersahaja, (8) Disiplin, berani dan setia, (9) Bertanggung jawab dan dapat
dipercaya, dan (10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sedangkan
pembelajaran pramuka siaga mengarah pada 2 pilar dwi dharma, yaitu (1) Siaga
itu patuh pada ayah dan ibundanya, dan (2) Siaga itu berani dan tidak putus asa. Baik dasa
dharma dan dwi dharma merupakan kode kehormatan pramuka, sebagai ketentuan
moral untuk membina kemandirian, akhlak mulia, serta menjadi landasan penggerak
tujuan pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pramuka yang mengarah ke pilar di atas akan
menghasilkan generasi muda yang memiliki karakter sesuai dengan tujuan kegiatan
pramuka. Karakter yang dimaksud bertanggung jawab, kerjasama, berani karena benar,
suka memberi pertolongan pada orang lain, peduli dan sebagainya.
Atraktif dalam Pengelolaan
(Organizing)
Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif
berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir
kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi
penerus bangsa. Kegiatan pramuka yang atraktif dapat dilakukan
dengan strategi belajar sambil melakukan, sistem beregu, kegiatan yang
menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan rohani dan jasmani anggota muda, kegiatan di alam terbuka, kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, dan sistem tanda kecakapan.
Jadi, sungguh menjadi sangat tidak atraktif jika
kegiatan pramuka dilakukan hanya sekedar teori dengan ceramah di kelas,
berkemah di gedung dengan pesan makan katering. Pengelolaan
kegiatan pramuka yang kurang menantang, tidak variatif, dan hanya spontanitas
akan menyebabkan anak merasa bosan. Kalau minat berlatih anak kurang ini
berarti program kegiatan ekstra kurikuler pramuka di sekolah akan gagal pula.
Sukses setelah Diadakan
Pengawasan (Controlliing)
Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan
tanpa hambatan. Ini adalah hasil akhir dari semua pelaksanaan manajemen yang
cermat, efektif, rasional, didaktis, dan atraktif. Aspek yang
paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program ini. Diperoleh gambaran
tentang hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler pramuka dapat tercapai atau tidak, akan tercermin
dalam diri anak yang mendapat pelayanan optimal ketika melakukan kegiatan.
Evaluasi dan supervisi
merupakan kegiatan urgen dalam menentukan suksesnya kegiatan ekstrakurikuler
pramuka. Pada aspek kotroling ini membutuhkan peranserta secara aktif baik dari
kepala sekolah selaku manager kegiatan, komite sekolah selaku mitra sekolah,
dan masyarakat yang merasakan dampak langsung dari program ekstrakurikuler ini.
Kegiatan pengawasan disusun secara periodik sesuai sekedul dan kebutuhan.
Bentuk pengawasan program
ekstrakurikuler pramuka meliputi buku administrasi, sarana prasarana,
pelaksanaan kegiatan, dan hasil yang diperoleh setelah melakukan kegiatan.
Kriteria keberhasilan program ini antara lain terbentuknya karakter yang kuat
pada setiap anggota pramuka, menunjang kegiatan akademik di dalam kelas,
tumbuhnya minat dan bakat, dan berprestasi.
Pengelolaan Ekstrakurikuler Pramuka di dilaksanakan dengan manajemen cerdas yaitu
cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, efektif, dan sukses. Hal yang perlu direncanakan dengan cermat antara lain program kegiatan,
pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas. Kegiatan eksrakurikuler
pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan efektif, yaitu dapat membawa
hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan masyarakat,. Kegiatan
ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan berdasar pikiran dan pertimbangan yg
logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Ekstrakurikuler pramuka mengandung proses pembelajaran.Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif
berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir
kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi
penerus bangsa. Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan tanpa hambatan setelah melalui pengawasan, evaluasi, dan supervisi..
Lakukan pengelolaan ekstrakurikuler Pramuka di
sekolah saudara dengan baik dan secara cerdas
(cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, dan sukses). Kerahkan semua
potensi yang dimiliki sekolah untuk mengelola program ini. Selamat Mencoba!
DAFTAR PUSTAKA
Dinn Wahyudin, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
Nana Sudjana,
dkk. 2006. Standar
Mutu Pengawas. Jakarta: Depdiknas
Sanjaya,Wina.2008.
Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana
Silalahi. 2005. Perencanaan Manejemen Pendidikan.
Jakarta: UI Press
Sri Nanti.2005..Inovasi manajemen
Ekstrakurikuler Pramuka. https://dayatfarras.wordpress.com/2012/06/06/inovasi-manajemen-kegiatan-ekstrakurikuler-2/