Jumat, 13 Oktober 2017

Manajemen “Cerdas” Ekstrakurikuler Pramuka






ARTIKEL ILMIAH POPULER


Judul
Manajemen “Cerdas” Ekstrakurikuler Pramuka





Disusun Oleh :
Kartono, S.Pd, M.Pd
NIP. 19710627 199903 1 007







SEKOLAH DASAR NEGERI KRAMAT 1
UPTD DIKBUD KABUPATEN DEMAK
TAHUN 2017

            Ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement dan complements) dalam kurikulum sekolah. Banyak ragam kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diselenggarakan oleh sekolah, baik wajib atau pilihan. Dalam Kurikulum 2013 pemerintah telah menetapkan pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah mulai jenjang sekolah dasar (SD/MI) sampai sekolah menengah atas (SMA/SMK). Artinya, harus diikuti oleh semua peserta didik terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan dapat mengikutinya.
Tujuan dari Gerakan Pramuka adalah membentuk setiap angggota pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin,  menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup. Tujuan dari Gerakan Pramuka sejalan dengan fokus pendidikan karakter yang menjadi program utama Kementerian Pendidikan Nasional.
Dalam UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, disebutkan Gerakan Pramuka adalah  organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan yang mempersiapkan anggotanya untuk mempunyai karakter bangsa sesuai dengan dasa darma dan tri satya.
Saat ini, penyelenggaraan ekstrakurikuler pramuka di sekolah terkesan hanya formalitas dan asal berjalan. Kesan tersebut tampak dari carut marutnya pelaksanaan ekstrakurikuler pramuka antara lain, tidak ada program dan target yang jelas, latihan jika akan ada lomba saja, pembina bukan ahli, kegiatan asal berjalan, dan pendanaan yang minim.
Penyelenggaraan ekstrakurikuler Pramuka sering mengalami stagnan. Kegiatan tidak terkoordinir dengan baik, jadwal latihan tidak berjalan secara kontinu hanya ketika akan ada jambore ranting,, pembina banyak di datangkan dari instruktur muda (penegak yang belum mempunyai sertifikat KMD), dan tidak adanya rencana anggaran kegiatan secara implisit pada program ini. Sementara setiap tahun Pramuka menjadi prioritas utama Program kegiatan kwartir ranting setempat
Kondisi demikian amat mengkawatirkan, padahal anak-anak sekolah dasar mempunyai potensi yang sangat besar. Sumber daya manusianya berkualitas hampir semua guru mempunyai kualifikasi akademik S1. Ada yang mempunyai serfikat mahir KMD dan  KML sebagai Pembina Pramuka baik penggalang dan siaga. Peran serta masyarakat dan komite sekolah menjadi daya dukung yang handal dalam penggalian dana. Lokasi sekolah yang sangat luas representatif untuk tempat latihan. Hari Jum’at sore anak-anak libur sekolah madrasah ini sebenarnya memberi peluang bagus untuk kegiatan latihan. Anak-anak sangat antusias dan responsive pada kegiatan Pramuka.
Konsep Manajemen Esktra Kurikuler Pramuka
Sebagai ektrakurikuler wajib di sekolah, kegiatan pramuka harus mengarah ke pencapaian tujuan kepramukaan. Tujuan tersebut tentu hanya dapat dicapai jika pelaksanaan pelatihan pramuka dikelola dengan baik dan tidak hanya asal berjalan. Manajemen ekstrakurikuler ini perlu melibatkan berbagai pihak. Menurut George R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata.
   Oleh sebab itu perbaikan manajemen ekstrakurikuler pramuka di sekolah penulis yakni mendesak dan krusial dibenahi. Penulis memiliki gagasan pengelolaan ekstrakurikuler pramuka dengan manajemen “cerdas” (cermat, efektif, rasional, didaktis, atraktif, dan sukses). Konsep ini mengacu pada pendapat George R. Terry merumuskan fungsi-fungsi manajemennya sebagai POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Cermat dalam Perencanaan (Planing)
              Menyelenggarakan ekstrakurikuler pramuka harus cermat dalam perencanaan. Perencanaan merupakan langkah penting yang harus dilakukan sekolah sebelum menyelenggarakan ekstrakurikuler pramuka. Hal yang perlu direncanakan dengan matang antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas. Wujud dari perencanaan yang matang adalah tersusunnya program dan jadwal latihan, anggaran biaya yang jelas, dan surat keputusan pembagian tugas pelatih ekstrakurikuler.
Untuk menghasilkan perencanaan yang bagus, perlu diawali dengan brain strorming (curah pendapat) yang diikuti seluruh personil sekolah dan pihak yang terkait, yaitu kepala sekolah, guru, perwakilan siswa sebagai calon anggota, pembina gugus, pelatih, kwartir ranting atau cabang gerakan pramuka sebagai calon pelatih, dan perwakilan komite sekolah. Dengan adanya curah pendapat tersebut dapat tersusun program ideal yang sesuai dengan kondisi sekolah .
Menurut penulis jadwal latihan sangat tepat dilaksananakan setiap Jun’at Sore karena madrasah libur, semua guru dilibatkan menjadi pembina dan ada koordinator pembina, siswa dikelompokkan sesuai dengan tingkatannya untuk kelas 5 dan 6 masuk di regu penggalang dan kelas 1 sampai 4 masuk di barung siaga. Anggaran dalokasikan untuk kegiatan latihan, honor pembinaan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta untuk kegiatan besar tahunan seperti Jambore dan Pesta Siaga. Anggaran dialokasikan dari dana BOS dan sebagaian dari Sumbangan Sukarela orang tua murid, kalangan alumnus, pengusaha, dan tokoh masyarakat setempat.
Dengan kecermatan perencanaan maka tidak akan terjadi melaksanakan latihan tanpa jadwal dan hanya menjelang lomba, menunjuk pelatih asal-asalan, kegiatan yang tidak terencana dan kesulitan pembiayaan.
Efektif dalam Kegiatan (Actuating)
        Kegiatan eksrakurikuler pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan efektif. Oleh karena itu pengelolaan pelatihan dan pembelajaran berpedoman pada Syarat Kecakapan Umum (SKU) dan Syarat Kecakapan Khusus (SKK). Materi juga mengacu pada kegiatan skup besar seperti Jambore dan Pesta Siaga. Strategi yang digunakan dalam kegiatan latihan menantang, menarik, dan menumbuhkan minat siswa untuk giat berlatih. Dengan demikian dapat membawa hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan masyarakat.
Hasil yang diperoleh siswa adalah diperolehnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif. Semua hasil yang diperoleh tersebut dapat digunakan siswa sebagai bekal menghadapi masa depan dan mengatasi kendala kehidupan. Mereka menjadi anak yang disiplin, tanggung jawab, gigih berusaha, sehingga sukses belajar. Siswa mendapat nilai tambah jika memiliki kejuaraan dari lomba pramuka, yang dapat digunakan untuk bekal melanjutkan pendidikan.
Bagi sekolah, ekstrakurikuler pramuka yang berhasil dapat meningkatkan akreditasi sekolah, guru pelatih memiliki bukti fisik sebagai pelatih pramuka dan dapat diperhitangkan untuk penilaian angka kredit, dan hasil bagi masyarakat adalah orang tua merasa mendapat pelayanan prima dari sekolah.
Rasional dalam Pelaksanaan (Actuating)
Kegiatan ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan berdasar pikiran dan pertimbangan yang logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Visi kegiatan ekstrakurikuler pramuka hendaknya: (1) mengacu kepada landasan filosofis bangsa yaitu Pancasila dan UUD 1945 dan landasan lain bersifat baku dan telah menjadi pegangan hidup bangsa Indonesia (2) mengacu visi umum pendidikan yaitu dengan rumusan: “Terwujudnya Insan Kamil”, (3) memiliki indikator pengembangan prestasi , (4) berkepribadian, nasionalisme, budaya-nasional/Indonesia (5) mengikuti perkembangan era global dan IPTEK, (6) dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan, (7) sesuai konteks daerah, sekolah, visi yayasan, dan menggambarkan harapan masa datang.
Sedangkan misi kegiatan ekstrakurikuler adalah menggambarkan usaha untuk mwncapai visi. Misi mengacu kepada indikator, bersifat operasional dan dapat diukur. Contoh rumusan misi: Mewujudkan kegiatan ekstrakurikuler pramuka yang inovatif, Mewujudkan pembiayaan ekstrakurikuler pramuka yang memadai, wajar dan adil.
Dengan memiliki visi dan misi yang disusun secara rasional maka kegiatan pramuka dapat memiliki arah dan tujuan yang jelas. Dukumen rasional tersebut selanjutnya perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah, karena ekatrakurikuler adalah bagian integral dari proses pendidikan.
Didaktis dalam Pelatihan (Actuating)
Hal ini dimaksudkan bahwa ekstrakurikuler pramuka mengandung proses pembelajaran. Pembelajaran pramuka penggalang mengarah ke 10 pilar dasa dharma, yaitu (1) Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, (3) Patriot yang sopan dan kesatria, (4) patuh dan suka bermusyawarah, (5) rela menolong dan tabah, (6) Rajin,terampil dan gembira, (7) Hemat,cermat dan bersahaja, (8) Disiplin, berani dan setia, (9) Bertanggung jawab dan dapat dipercaya, dan (10) Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Sedangkan pembelajaran pramuka siaga mengarah pada 2 pilar dwi dharma, yaitu (1) Siaga itu patuh pada ayah dan ibundanya, dan (2) Siaga itu berani dan tidak putus asa. Baik dasa dharma dan dwi dharma merupakan kode kehormatan pramuka, sebagai ketentuan moral untuk membina kemandirian, akhlak mulia, serta menjadi landasan penggerak tujuan pendidikan kepramukaan.
Kegiatan pramuka yang mengarah ke pilar di atas akan menghasilkan generasi muda yang memiliki karakter sesuai dengan tujuan kegiatan pramuka. Karakter yang dimaksud bertanggung jawab, kerjasama, berani karena benar, suka memberi pertolongan pada orang lain, peduli dan sebagainya.
Atraktif dalam Pengelolaan (Organizing)
Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan pramuka yang atraktif dapat dilakukan dengan strategi belajar sambil melakukan, sistem beregu, kegiatan yang menantang dan menarik serta mengandung pendidikan yang sesuai dengan perkembangan rohani dan jasmani anggota muda, kegiatan di alam terbuka, kemitraan dengan anggota dewasa dalam setiap kegiatan, dan sistem tanda kecakapan.
Jadi, sungguh menjadi sangat tidak atraktif jika kegiatan pramuka dilakukan hanya sekedar teori dengan ceramah di kelas, berkemah di gedung dengan pesan makan katering. Pengelolaan kegiatan pramuka yang kurang menantang, tidak variatif, dan hanya spontanitas akan menyebabkan anak merasa bosan. Kalau minat berlatih anak kurang ini berarti program kegiatan ekstra kurikuler pramuka di sekolah akan gagal pula.
Sukses setelah Diadakan Pengawasan (Controlliing)
             Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan tanpa hambatan. Ini adalah hasil akhir dari semua pelaksanaan manajemen yang cermat, efektif, rasional, didaktis, dan atraktif. Aspek yang paling penting keberhasilan suatu program dari pelaksanaan program ini. Diperoleh gambaran tentang hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan ekstrakurikuler pramuka dapat tercapai atau tidak, akan tercermin dalam diri anak yang mendapat pelayanan optimal ketika melakukan kegiatan.
            Evaluasi dan supervisi merupakan kegiatan urgen dalam menentukan suksesnya kegiatan ekstrakurikuler pramuka. Pada aspek kotroling ini membutuhkan peranserta secara aktif baik dari kepala sekolah selaku manager kegiatan, komite sekolah selaku mitra sekolah, dan masyarakat yang merasakan dampak langsung dari program ekstrakurikuler ini. Kegiatan pengawasan disusun secara periodik sesuai sekedul dan kebutuhan.
            Bentuk pengawasan program ekstrakurikuler pramuka meliputi buku administrasi, sarana prasarana, pelaksanaan kegiatan, dan hasil yang diperoleh setelah melakukan kegiatan. Kriteria keberhasilan program ini antara lain terbentuknya karakter yang kuat pada setiap anggota pramuka, menunjang kegiatan akademik di dalam kelas, tumbuhnya minat dan bakat, dan berprestasi.
            Pengelolaan Ekstrakurikuler Pramuka di  dilaksanakan dengan manajemen cerdas yaitu cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, efektif, dan sukses. Hal yang perlu direncanakan dengan cermat antara lain program kegiatan, pelatih, sarana dan biaya, dan target yang jelas. Kegiatan eksrakurikuler pramuka di sekolah harus dapat dilaksanakan dengan efektif, yaitu dapat membawa hasil bagi siswa, guru pelatih, sekolah, dan masyarakat,. Kegiatan ekstrakurikuler pramuka harus dilaksanakan berdasar pikiran dan pertimbangan yg logis, yang ditunjukkan dengan visi dan misi yang jelas. Ekstrakurikuler pramuka mengandung proses pembelajaran.Mengelola ekstrakurikuler pramuka dengan atraktif berati kegiatan pramuka dilakukan dengan penuh tantangan yang mengakomodir kebutuhan anggota pramuka sebagai generasi penerus bangsa. Kegiatan dikatakan sukses bila dilaksanakan tanpa hambatan setelah melalui pengawasan, evaluasi, dan supervisi..
            Lakukan pengelolaan ekstrakurikuler Pramuka di sekolah  saudara dengan baik dan secara cerdas (cermat, efektif, rasional, didaktif, atraktif, dan sukses). Kerahkan semua potensi yang dimiliki sekolah untuk mengelola program ini. Selamat Mencoba!

DAFTAR PUSTAKA

Dinn Wahyudin, dkk. 2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka
Nana Sudjana, dkk. 2006. Standar Mutu Pengawas. Jakarta: Depdiknas
Sanjaya,Wina.2008. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : kencana 
Silalahi. 2005. Perencanaan Manejemen Pendidikan. Jakarta: UI Press
Sri Nanti.2005..Inovasi manajemen Ekstrakurikuler Pramuka. https://dayatfarras.wordpress.com/2012/06/06/inovasi-manajemen-kegiatan-ekstrakurikuler-2/